Seperti yang kita
tahu sobat, loading blog seringkali memiliki pengaruh yang signifikan bagi
visitor alias pengunjung kita untuk berlama- lama di blog kita, selain memang
informasi yang mereka butuhkan. Loading blog yang lama adalah salah satu
penyebab mengapa pengunjung tidak betah dan buru- buru ingin meninggalkan blog
kita.
Mengapa Kompress CSS dapat Meringkan Loading Blog??
Ini perlu dijelaskan
juga untuk teman- teman yang masih bingung pengaruh kompresi CSS terhadap
loading blog. Ukuran file CSS dalam sebuah template menentukan berapa banyak
kode yang harus dibaca sebuah browser untuk dapat me- load sebuah halaman.
Semakin panjang/ besar kode CSS, maka sebuah browser memerlukan waktu yang
lebih lama untuk membaca dan me- load halaman website. Kompressi CSS ini dapat
dilakukan seiring dengan perkembangan kemampuan browser dalam membaca kode-
kode halaman website sehingga dengan melakukan kompressi CSS ini kita dapat
membantu meringankan kerja browser dalam membaca load sebuah halaman website
tertentu.
Bagaimana Cara Meng- compress Kode CSS dalam Template?
1. Melakukan Edit/ Kompress CSS secara
Manual
Melakukan compress CSS secara manual
dapat dilakukan dengan cara menghilangkan spasi atau meringkas kode CSS.
Misalnya untuk kode warna #FFFFF
dapat kita ringkas menjadi #FFF,
kode warna #00000
dapat kita ringkas menjadi #000.
Contoh CSS sebelum di compress I :
#header-wrapper {
background:
url(http://www.freeimagehosting.net/uploads/e439563253.jpg) no-repeat #000;
height: 150px;
margin-top: padding: 0px 0px 0px 0px;
text-align: center;
border: 1px solid #000;
}
Setelah dikompress maka kode CSS I dapat
berubah menjadi :
#header-wrapper{background:url(http://www.freeimagehosting.net/uploads/e439563253.jpg)
no-repeat #000;height:150px;margin-top:padding:0px 0px 0px
0px;text-align:center;border:1px solid #000;}
Contoh Kode CSS II Sebelum Kompress :
{Margin-top: 15px;
Margin-right: 10px;
Margin-bottom: 15px;
Margin-left: 15px; }
Setelah dikompress maka kode CSS II
dapat berubah menjadi :
{Margin:15px 10px;}
Dalam Kode CSS II tersebut bisa
diringkas karena antara margin top-bottom ( atas-bawah ) dan right-left (
kiri-kanan ) memiliki besar margin yang sama besar, sehingga secara berurutan
dapat diwakili dengan susunan besaran margin top/bottom dan besaran margin
right/left.
2. Melakukan Edit/ Kompress CSS secara
OTomatis dengan CSS Tool Compression
Selain dengan cara manual, kompresi CSS
dapat dilakukan secara mudah dengan bantuan CSS Tools Compression yang disediakan oleh beberapa website
ternama, seperti sbb. :
Dengab bantuan CSS Tools Comptession,
maka sobat tinggal meng- copy kode CSS, kemudian melakukan upload ke website
tersebut dan pilih Compress/ Optimize, dsb ( tergantung website tersebut di
atas ). Jika bingung menentukan apakah kode yang diambil termasuk kode CSS atau
bukan, maka untuk antisipasi error template silakan lakukan back up template
terlebih dahulu untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan. Kode CSS ini biasanya terletak diantara kode <b:skin>.
Setelah
selesai meng- compress CSS silakan sobat bandingkan kecepatan loading blog
sobat sebelum dan sesudah melakukan kompressi CSS ini. Untuk melakukan
pengecekan loading blog, silakan sobat baca kembali postingan Cara Cek/ Mengetahui Kecepatan Loading Blog.